h1

tata cara sholat Nabi

Oktober 23, 2007

SIFAT SHOLAT NABI

Oleh :Kholid bin Syamhudi

Setelah kita membahas tentang kuncinya Sholat maka pada kesempatan ini kita membuka pintu untuk melihat bagaimana isi sholat dan sifat-sifatnya yang telah dicontohkan Rasululloh melalui telaah hadits-hadits yang shohih yang sampai kepada kita,karena Rasululloh memerintahkan kita untuk itu dengan sabdanya :

صلّوا كما رأيتموني أصلّى

“Sholatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku bersholat”[1]

Oleh karena itu marilah kita tengok bagaimana Nabi melakukan Sholat agar kita mendapatkan kecintaan Allah dan ampunanNya.

1. Menghadap qiblat.karena Rasululloh apabila hendak sholat menghadap qiblat,dan ini sudah mutawatir dan beliaupun memerintahkan hal itu dalam sabdaNya:

إذا قمتم إلى الصلاة فأسبغ الوضوء ثم استقبل القبلة فكبر

“Apabila kamu bangkit hendak menunaikan sholat,maka sempurnakanlah wudhu’,kemudian menghadap qiblat dan bertakbir”[2]

2. Berdiri karena Rasululloh menunaikan sholat dengan berdiri,baik dalam sholat fardhu maupun dalam sholat sunnah,sebagai ketaatan pada Firman Allah : و قوموا لله قانتين “Berdirilah untuk Allah (dalam sholatmu) denagn khusu’ “[3]

sedangkan dalam perjalanan,maka beliau menunaikan sholat unnah diatas kendaraannya,demikian juga beliau mensyariatkan kepada umatnya untuk melakukan sholat dalam keadaan benar-benar menakutkan sambil berjalan kaki atau berkendaraan,sebagaimana diterangkan dalam firman Allah Ta’ala:

حافظوا على الصلوات و الصلوة الوسطى و قوموا لله قانتين فإن خفتم فجالا أو ركبانا فإذا أمنتم فاذكروا ااه كم علّمكم ما لم تكونوا تعلمون

“Peliharalah semua sholat (mu) dan (peliharalah) sholat wustho,Berdirilah untuk Allah (dalam sholatmu) dengan khusu’ jika kamu dalam keadaan takut (bahaya),maka sholatlah sambil berjalan atau berkendaraan.Kemudian apabila kamu telah aman,nmaka sebutlah Allah (sholatlah),sebagaiman Allah telah mengajarkan kepadakamu apa yang belum kamu ketahui”[4]

Demikian juga diperbolehkan sholat sambil duduk bagi orang yang sakit,sebagaiman hadits Imron bin Hushain :

كانت بي بواسير فسألت رسول الله صلّى الله عليه و سلّم فقال : صلّ قائما فإن لم تستطيع فقاعدا فإن لم تستطيع فعلى الجنب

“Aku menderita penyakit ambuyen,kemudian aku bertanya kepada Rasululloh ,Beliau menjawab :” Sholatlah engkau sambil berdiri,apabila tidak bisa,maka sambil duduklah,dan apabila tidak bisa,maka sambil berbaringlah “[5]

Berkata Al Khothoby :”Yang dimaksud oleh hadits Imron adalah orang yang sakit yang diwajibkan dan yang memungkinkan baginya untuk menanggung rasa sakitnya,lalu ia bangun denagn sulit.Adapun menjadkan pahala oramg yang duduk itu setengah dari pahala orang yang berdiri,adalah sebagai pendorong baginya untuk melakukan sholat dengan berdiri,walaupun ia diperbolehkan untuk duduk”.

3. Sutroh( tabir)

Bagi seorang yang hendak sholat maka hendaklah menghadap kepada Sutroh ,sebagaimana perintah Rasululloh :

لا تصلّ إلا إلى سترة ولا تدع أحدا يمرّ بين يديك فإن أبى فلتقاتله فإن معه القرين

“Janganlah engkau sholat kecuali menghadap sebuah sutroh,Dan janganlah engkau biarkan seseorang berlalu dihadapanmu,dan apabila ia enggan,maka bunuhlah ia,karena sesungguhnya bersamanya qorin.”[6]

Dan dicontohkan oleh Rasululloh jarak sutroh tersebut adalah 3 hasta sebagaiman dalam hadits:

كان يقف قريبا من السترةزفكان بينه و بين الجدار ثلاثة أذرع

“Rasululloh berdiri dekat sutroh ,jarak antara beliau dengan tembok(sutroh) itu ada 3 hasta”[7]

4. Niat,sebagaimana sabda Rasululloh :

إنما الأعمال بالنيات و إنما لكل امرىء ما نوى

“Pekarjaan-pekarjaan itu tidak lain hanya dengan niat,dan sesungguhnya setiap orang itu akan mendapatkan apa yang diniatinya”.[8]

Berkata Imam An Nawawi dalam Raudhotu Ath Tholibin (1/224) :Niat adalah maksud orang yang akan sholat hendaklah menghadirkan di dalam ingatannya dzat sholat itu sendiri dan sifat-sifatnya yang wajib ia lakukan,seperti Zhuhriyah dan fardhiyah dan yang lainnya .Kemudian ia memaksudkan pengetahuan-pengetahuan ini secara sengaja dan menghubungkan dengan awal takbir.

5. Takbir.

Kemudian Rasululloh membuka sholatnya dengan Takbir.dan berkata:

اللـــــــــه أكبر

“Allah maha Besar” [9]

Dalil-dalil lain yang menjelaskan hal ini diantaranya adalah:

a. Sabda Rasululloh :

إنه لا تتم صلاة لأحد من الناس حتى يتوضأ فيضع الوضوء مواضعه ثم يقول الله أكبر

“Sesungguhnya tidklah sempurna sholat seorang dari manusia,sehingga ia berwudhu’ dan meletakkan air wudhu’ pada tempatnya,lalu berkata,:Allahu Akbar (Allah Maha Besar)”[10].

b. Hadits Rasululloh :

“Beliau mengeraskan suaranya dengan takbir sehingga terdengar orang-orang yang ada dibelakangnya”[11]

c. Sabda Beliau :

إذا قال الإمام : الله أكبر فقولوا : الله أكبر

“Kalau iman mengucapkan,: Allah Akbar maka ucapkanlah : Allah Akbar”.[12]

Hadits-hadits diatas menunjukkan pensyariatan takbir dengan mengucapkan : Allah Akbar,bagi imam dan makmum serta jika bersendirian.

6. Mengangkat Kedua Tangan.

Rasululloh apabila bertakbit kadang kala mengangkat kedua tangannya bersamaan dengannya,[13] dan kadang kala setelah takbir,[14]dan kadang kala sebelum takbir[15] Adapun sifatnya adalah seperti yang diriwayatkan bahwa:

كان يرفغهما ممدودة الأصابع لا يفرج بينها ولا يضمها

“Beliau mengangkat kedua tangannya sambilmeluruskan jari-jemarinya dan tidak merenggangkannya dan tidak pela menggenggamnya”[16]

كان يجعلهما حذو منكبيه و ربما كان يرفعهما حتى يحاذي بهما فروع أذنيه

“Beliau meletakkan kedua tangannya itu setentang kedua bahunya”[17]dan kadang-kadang beliau mengangkatnya hingga setentang dengan daun-daun telinga”[18]

Kemudian meletakkan tangan yang kanan diatas tangan kiri[19]dan beliau bersabda:

إنا معشر الأنبياء أمرنا بتعجيل فطرنا و تأخير سحورنا و أن نضع أيماننا على شمائلنا في الصلاة

“Sesungguhnya kami para nabi telah diperintahkan untuk menyegerakan uka puasa dan mengakhirkan sahur dan untuk meletakkan tangan-tangan kanan kami atas tangan-tangan kiri kami dalam sholat”[20]

dan meletakkannya diatas dada sebagaimana yang diriwayatkan bahwa: كان يضع اليمنى على ظهر كفه اليسرى و الرسغ و الساعد Beliau meletakkan telapak tangan kanannya diatas punggung telapak tangan kirinya dan pergelangan tangannya dan lengannya”[21]

dan beliau melatakkan keduannya di atas dadanya[22]dan kadang-kadang menggengkamkan tangan kanannya ketangan kirinya[23] semua itu dengan melihat tempat sujud dan khusu’,sebagaimana hadits:

كان إذا صلّى طأطأ رأسه و رمى ببصره نحو الأرض

“Apabila Rasululloh sholat,beliau menundukkan kepalanya dan mengarahkan nya ke tanah”[24]

7. Doa Iftitah

Setelah itu membaca doa iftitah sebagimana yang diperintahkan dalam hadits tentang orang yang salah sholatnya,beliau berkata Tidaklah sempurna sholat seseorang diantara manusia,sehingga bertakbir,memuji Allah dan memujua-Nya serta membaca apa yang mudah baginya dari Al Quran [25] diantara doa-doa Iftitah yang dibaca Rasululloh adalah:

اللهم باعد بيني و بين خطاياي كما باعدت بين المشرق و المغرب اللهم نقّني من خطاياي كما ينقّى الثوب الأبيض من الدنس اللهم اغسلني من خطاياي بالماء و الثلج و البرد.

Ya Allah,jauhkanlah antara aku dengan kesalahan-kesalahanku,sebagimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat,Ya Allah,sucikanlah aku dari kesalahan-kesalahanku sebagimana dibersihkan kain puttih daru kotoran.Ya Allah,bersihkanlah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan air dan salju dan embun [26]

سبحانك اللهم و بحمدك و تبارك اسمك و تعالى جدك و لا إله غيرك

”Ya Allah,aku mensucikan Engkau dan dengan memuji Engkau dan nama UEngkau selalu bertambah berkahnya dan keagungan Mu selalu tinggi dan tiada yang berhak untuk disembah denagn benar kecuali Engkau.”[27]

8. Membaca Al Qur’an

Kemudian setelah itu membaca Ta’awudz sebagaimana yang beliau baca dalam sholatnya:

أعوذ بالله من الشيطان الرجيم من همزه و نفخه و نفثه

”Aku berlindung kepada Allah dari syeitan yang terkutuk dari kegilaannya,kesombongannya dan dari syair-syairnya.”[28]

Kemuudian membaca Basmalah dan Al Fatihah dan apa yang dihafal dari Al Qur’an.

9. Ruku’

setelah menyelesaikan bacaan Al Qur’an,beliau berhenti sejenak[29],kemudian mengangkat tangan dengan cara-cara yang telah dijelaskan terdahulu,lalu ruku dengan cara-cara sebagai berikut:

1. meletakkan kedua telapak tangan diatas kedua lutut[30]

2. seakan akan memegang erat kedua lututnya[31]

3. merenggangkan jari jemarinya[32]

4.berdiam sehingga setiap anggota badan mengambil bagiannya.[33]

5. menjauhkan dan membengkokkan kedua sikutnya dari kedua samping badannya[34]

6. menghamparkan dan meratakan punggungnya[35]

7. tidak menundukkan dan tidak pula mengangkat kepala[36]

8. wajib Tuma’ninah[37]

Adapun dari doa-doa ruku’yang dicontohkan Rasululloh adalah : 1-سبحان ربّي العظيم

”Maha suci Allah Yang Maha Agung” dan ini dibaca sebanyak tiga kali[38]

2-سبحان ربّي العظيم و بحمده

”Maha suci Robb ku yang Maha Agung dan aku memujiNya” dan diucapkan tiga kali[39]

3- سبحانك اللهم و بحمدك اللهم اغفرلي

Maha Suci Engkau ya Allah dan aku memuji-Mu ya Allah ampunilah aku” dan beliau banyak membaca dzikir/doa ini dalam ruku’ dan sujudnya[40] kemudian dilarang dalam ruku’ dan sujud membaca Al Qur’an sebagaimana larangan beliau

كان ينهى عن قراءة القرآن في الركوع و السجود

“Beliau melarang membaca Al Qur’an di dalam ruku’ dan sujud”[41]

10. I’tidal Dan Bacaannya.

Kemudian berdiri dari ruku’ untuk I’tidal dan mengucapkan :”سمع الله لمن حمده “ (semoga Allah mendengar (memperhatikan) orang yang memuji-Nya).sebagaimana yang driwayatkan dari belia :

كان يرفع صلبه من الركوع قائلا سمع الله لمن حمده

“Rasululloh mengangkat punggungnya dari ruku’ dengan meengucapkan: سمع الله لمن حمده [42] dan beliau bersabda:

إنما جعل الإمام ليؤتمّ به، و إذا قال ‎:سمع الله لمن حمده فقولوا اللهم ربنا و لك الحمد،يسمع الله لكم.

“Sesungguhnya imam itu dijadikan hanya untuk di ikuti. Oleh karena itu,apabila mengucapkan :سمع الله لمن حمده maka ucapkanlah: ربنا و لك الحمد Niscaya Allah akan mendengarkannya.”[43] Dan kadang kala ditambah dengan

:ملْءُ السَّمَاوَاتِ وَ مِلْءُ اْلأَرْضِ وَ مِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْىءٍ بَعْد

(Sepenuh langit dan-sepenuh-bumi,dan apa yang ada diantara keduanya,serta sepenuh apa yang Engkau kehendaki sesudah itu).[44]

dan itu dilakukan dengan tuma’ninah.

11. Sujud

Setelah I’tidal maka bersujud sambil mengucapkan Takbir sampai tuma’ninah dan kadang-kadang sambil mengangkat kedua tangannya [45]

Adapun sifat sujud beliau adalah:

1.meletakkan kedua tangannya sebelum lututnya[46]

2.meletakkan kedua telapak tangannya setentang dengan kedua bahunya[47]dan kadang-kadang setentang dengan kedua telinga[48]

3.menetapkan hidung dan keningnya kepada tanah[49]

4.menetapkan pula kedua lutut nya dan ujung-ujung jemari kedua kakinya[50]

5.merekatkan kedua tumitnya [51] dan menegakkan kedua kakinya[52]

6. tidak mendudukkan kedua hastanya ke atas tanah[53]dan menjauhkannya dari lantai dan kedua sisi tubuh[54]

7. diwajibkan pada sujd ini tuma’ninah

8. Doa-doa di dalam sujud

1- سُبْحَانَ رَبِّيَ الأَعْلَى

“Maha Suci Robb ku Yang Maha Luhur”[55]sebanyak tiga kali dan kadang-kadang lebih,

2- سبحان ربي الأعلى و بحمده

“Maha Suci Robb ku Yang Maha Lhur dan aku memuji-Nya” sebanyak tiga kali

3- سُبْحَانَكَ اَللَّهُمَّ رَبَّنَا وَ بِحَمْدِكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْلِي

“Maha Suci Engkau ya Allah Ya Robbkami dan dengan memuji Engkau ya Allah ampunilah aku”[56]

12. Bangkit Dari Sujud

kemudian bangkit dari sujud dengan mengangkat kepalanya dari sujud sambil bertakbir[57]kemudian duduk Iftirosy dengan membentangkan kaki kirinya lalu duduk diatasnya dengan tenang[58]serta menegakkan telapak kaki kanannya dan menghadapkan jar-jemari kakinya kearah qiblat. [59]Dan kadang-kadang beliau duduk tegak diatas kedua tumit dan dada kedua kakinya.[60] Kemudian didalam duduk antara dua sujud terdapat dzikir-dzikir yzng telah dicontohkan Rasululloh diantaranya: 1-أللهم اغفرلي و ارحمني و اجبرني و ارفعني و اهدني و عافني و ارزقني

“Ya Allah ampunilah aku,kashanilah aku,cukupilah kekuranganku,angkatlah darojatku,tunjukilah aku,sehatkanlah aku dan beriaqlh aku rizki”[61]

2- رب اغفرلي رب اغفرليي

“Ya Robb ku ampunulah aku,ya Robb ku ampunilah aku”[62]

kemudian bertakbir untuk sujud yang kedua.lalu bersujud sebagaimana yang telah lalu.kemudian bangkit dari sujud yang kedua ini dengan bertelekan kepada tanah yaitu dengan bersandar kepada kedua tangannya [63] kemudian melakukan rakaat yang kedua sebagaimana rakaat yang pertama dan setelah sujud yang keduanya maka duduk untuk bertasyahud ,apabla pada sholat yang dua rakaat maka beliau duduk iftirosy dan apabila pada sholat yang lebih dari dua rakaat ,maka pada tasyahud yang pertama duduk dengan ftirosy dan yang kedua dengan tawaru’.

.13. Tasyahud Pertama.

Kemudian duduk tasyahud pertama dengan duduk iftirosy dan meletakkan telapak tangan kanannya di

atas pahanya yang sebelah kanan ,demikian pula yang kirinya[64]dan meletakkan ujung sikutnya yang kanan diatas pahanya yang kanan,kemudian menggerak-gerakkan jari telunjuk kanannya dalam tasyuahud . Bacaan Tasyahud:

التحيات لله و الصلوات و الطيبات السلام عليك أيها النبي و رحمة الله و بركاته السلام علينا و على عباد الله الصالحين أشهد أن لا اله الاّ الله و أشهد أن محمدا عبده و رسوله

“Segala ucapan selamat,kebahagiaan dan kebaikan adalah bagi Allah Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepadamu wahai Nabi beserta rahmat Allah dan berkat-Nya,Mudah-muddahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kami dan sekalian hamba-hamba Allah yang sholeh.Aku bersaksi bahwa tiada yang patut disembah dengan benar melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah hamba-Nya dan utusan-Nya”.[65]

14. Sholawat Atas Nabi

Rasullloh mengucapkan sholawat atas dirinya sendiri didalam tasyahud pertama dan yang lainnya[66] dan mengajarkan kepada kita macam-macam bacaan sholawat,diantaranya:

اللهم صل على محمد و على آل بيته و على أزواجه و ذريته كما صليت على آل إبراهم إنك حميد مجيد و بارك على محمد و على آل بيته و على أزواجه و ذريته كما باركت على آل إبراهم إنك حميد مجيد

“Ya Allah berilah kebahagian kepada Nabi Muhammad ,kepada ahli baitnya,istri-istri dan keturunannya sebagaimana Engkau telah memberikan kebahagian kepada keluarga Ibrohim.Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia Dan berilah berkah kepada Muhamad,ahli baitnya,istri-istrinya dan keturunannya ,sebagaimana Engkau telah memberkahi keluarga Ibrohim,sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia”.[67]

اللهم صل على محمد و على آل محمد كما صلّييت على إبراهم و على آل إبراهم إنك حميد مجيد اللهم بارك على محمد و على آل محمد كما باركت على إبراهم و على آل إبراهم إنك حميد مجيد

“Ya Allah,berilah kebahagian kepada Muuhammad dan kepada keluarga Muhammad,sebagaimana Engkau telah memberikan kebahagian kepada Ibrohim dan keluarga Ibrohim,Sesungguhnya Engkau Maha Terpuuji lagi Maha Mulia,Ya Allah,berikanlah berkah kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad,sebagaimana Engkau telah memberikan berkah kepada Ibrohim dan keluarga Ibrohim,sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia”.[68]

Kemudian bangkit untuk mengerjakan rakata ke tiga dan keempat sambil bertakbir,an pelaksanaannya seperti yang telah dijelaskan terdahulu.

15. Tasyahud Akhir

Kemudian pada rakaat yang terakhir diperintahkan untuk bertasyahud akhir,dan itu sama dengan tasahud awal kecuali duduknya dengan tawaru’yaitu dengan melapangkan pangkal pahanya yang sebelah kiri ketanah dan mengeluarkan kedua kakinya ke arah yang satu lalu meletakkan kaki kirinya dibawah paha dan betisnya dan menegakkan telapak kaki kanannya serta meletakkan telapak tangan kirinya ke lutut sambil menekan.

16. Salam

setelah tasyahud akhir maka disyariatkan untuk membaca doa sebelum salam,dan beliau contohkan dengan mambaca:

أللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمْ وَ مِنْ عَذَابِ اْلقَبْرِ وَ مِنْ فِتْنَةِ اْلَمَحْيَا وَ الْمَمَاتِ وَ مِنْ شَرِّفِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ

“Ya Allah,aku brlindung kepada-Mu dari siksan jahannam,dari siksaan qubur dan dari cobaan hidup dan mati dan dari kejahatan Al Masih Adalah dajjal”[69]

kemudian bersalam dengan mengucapkan :

السلام عليكم و رحمة الله و بركاته kekanan dan السلام عليكم و رحمة الله kekiri.

Demikianlah makalah ini dibuat mudah-mudahan bermannfaat

   

10 komentar

  1. Saya baca di buku Ibnu Qoyyim, waktu sujud
    adalah lutut duluan. manakah yg lebih tepat ?


  2. Wa’alaiukum salam
    memang ada perbedaan pendapat dalam hal ini dan yang rojih yang telah saya sampaikan.
    Wassalam


  3. ane sependapat dengan anda. memang sih banyak orang yang tidak tahu,jadinya main salah-salahan.afwan yah…


  4. السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
    jazakallah atas artikel2 nya ustadz
    Hanya laporan ustadz, ana klik link footnote koq tidak bisa yah ?
    والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته


  5. assalamu’alaikum…
    1.adakah niat sholat,seperti,usholli fardu….dst dst,hrs dbaca sblm sholat?
    2.ada yg blg bhw tdk perlu membaca doa iftitah.mn yg bnr?


  6. […] tata cara sholat Nabi sumber : https://ustadzkholid.wordpress.com/2007/10/23/tata-cara-sholat-nabi/ […]


  7. Assalamu’alaykum ustadz..
    Bagmana cara duduk pd tasyahud akhir pd sholat 2 dan 4 rekaat apakah sama?
    Kpnkah saat mengacungkan jari telunjuk?
    Mhon penjelasanya di
    Parmanalfaruq@ymail.com
    Terimakasih
    Wassalamu’alaykum


  8. Ass.Wr.Wb
    Artikel yang sangat bermanfaat, semoga mendapat berkah bagi yang menulisnya dan yang membaca dan mempelajarinya


  9. Kalau sering terlambat apakah merupakan sifat Nabi ?


  10. terima kasih penjelasan tata cara shalat.



Tinggalkan komentar